Dunia Menggila, Sudah Saatnya Revolusi Pembaharuan Pemikiran?
Dunia makin menggila. Cinta tak lagi jadi solusi. Saatnya revolusi sistem: bukan kapitalis, komunis, atau liberalis, tapi moderatisme manusiawi.
REVOLUSI SOSIALPERUBAHAN ZAMANSISTEM DUNIA BARU
5/31/20251 min read
hikmahstory.id - Cinta kini terasa pahit. Bukan karena cinta itu berubah, tapi karena dunia telah kehilangan kemampuan untuk merasakannya dengan benar.
Dahulu, cinta mampu menjadi pelipur lara di tengah perang senjata, menjadi harapan di reruntuhan. Namun kini, di era yang katanya modern ini, cinta tak lagi cukup untuk menjawab persoalan zaman.
Aku tak ingin bertele-tele. Dunia semakin kacau, dan aku percaya, kita perlu revolusi. Bukan sekadar perubahan biasa, tapi perubahan menyeluruh yang menyentuh akar: sistem.
Kapitalisme, komunisme, liberalisme, tiga ideologi besar yang telah menguasai panggung sejarah dunia. Tapi apa hasilnya? Persaingan tak sehat, ketimpangan yang melebar, pemaksaan kehendak, dan hilangnya kemanusiaan.
Manusia tak lagi hidup sebagai manusia. Sifat-sifat kebinatangan justru semakin menonjol: rakus, buas, dan tanpa empati.
Sudah waktunya menciptakan sistem baru, bukan ekstrem kiri atau kanan, bukan dikotomi lama yang hanya mengganti topeng penindasan. Aku menyebutnya: Moderatisme.
Sebuah jalan tengah, umat pertengahan. Kita ambil yang baik dari segala pemikiran, kita buang yang buruk, dan kita tolak yang merusak. Ini bukan kompromi lemah, melainkan kebijaksanaan yang tegas.
Lihatlah, profesi-profesi yang membangun peradaban perlahan kehilangan nilai. Hari ini, hanya pekerjaan yang menghasilkan uang yang dianggap berharga.
Ilmu dan etika diremehkan. Apakah kita ingin kembali ke zaman jahiliah, ketika budaya dipuja tanpa nalar, dan kemanusiaan dilindas oleh adat yang tak lagi relevan?
Budaya Barat menyebar dan dipuja, tapi tak semua dari sana pantas diwariskan. Banyak yang justru mencemari jiwa, merusak akar kehidupan, namun tetap dielu-elukan hanya karena dianggap "populer".
Inilah kegilaan zaman ini ketika popularitas dijadikan panutan, dan kebijaksanaan dibungkam. Kita perlu bangkit. Dunia butuh sistem baru yang lebih manusiawi, adil, dan seimbang.
Kita butuh revolusi.
